REFLEKSI FILOSOFIS GELASSENHEIT ATAU KESEDERHANAAN MANUSIA DALAM HUBUNGAN DENGAN ALAM MENURUT PERSPEKTIF MARTIN HEIDEGGER

Authors

  • Marianus Elki Semit Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang
  • Yosep Belen Keban Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka
  • Armada Riyanto Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang

DOI:

https://doi.org/10.56358/ejr.v15i1.282

Keywords:

Gelassenheit, dasein, alam

Abstract

Fokus tulisan ini menggali konsep Gelassenheit menurut perspektif Martin Heidegger dalam keterkaitan manusia dengan alam. Heidegger mengartikan Gelassenheit sebuah kesederhanaan atau penyerahan diri yang memuat sikap manusia terhadap alam sebagai suatu eksistensi yang terkait. Buah-buah pemikiran Heidegger mencuat akal budi dan menilik subyek (human being) itu sendiri sebagai Dasein, individu yang memiliki kesadaran eksistensial unik. Dalam konteks ini, Gelassenheit menggambarkan karakter penerimaan, penyerahan, dan keseimbangan antara human being dan nature. Manusia diajak untuk semakin menyadari akan ketergantungannya pada alam itu sendiri, mencari keseimbangan dan mengakui peran penting alam dalam eksistensinya. Kita dapat menggali esensi dari relasi manusia dan alam dalam konsep filosofis menurut Heidegger serta mempertimbangkan implikasinya terhadap kebijakan lingkungan dan etika manusia bagi ekosistem. Tulisan ini menggunakan tinjauan kepustakaan dan pendekatan kualitatif. Temuan dalam tulisan ini bahwa manusia harusĀ  semakin menyadari eksistensi dirinya sendiri di dunia ini sebagai makhluk peziarah yang mencari makna dan mengakui alam sebagai sumber kehidupan.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-06-30

How to Cite

Marianus Elki Semit, Yosep Belen Keban, & Armada Riyanto. (2024). REFLEKSI FILOSOFIS GELASSENHEIT ATAU KESEDERHANAAN MANUSIA DALAM HUBUNGAN DENGAN ALAM MENURUT PERSPEKTIF MARTIN HEIDEGGER. JURNAL REINHA, 15(1), 1-15. https://doi.org/10.56358/ejr.v15i1.282

Issue

Section

Articles